INDUSTRI PEMBUATAN SOSSIS AYAM
Disusun untuk
Memenuhi Laporan Praktikum Matakuliah
KAPITA SELEKTA
(Kewirausahaan, Kepemimpinan, dan Komunikasi)
Oleh :
1. Pramudya Jodi (105050101111032)
2. Agung Nugroho (105050101111033)
3. Ditha Novi Anggraini (105050101111034)
4. Agus Irfanto (105050101111037)
Kelompok : 6
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
I. Ringkasan Eksekutif (Executive
Summary)
Daging ayam adalah salah satu kebutuhan primer manusia. Daya simpan yang rendah pada daging ayam mengharuskan manusia untuk mencari ide kreatif agar daya simpan daging ayam menjadi bertambah. Inilah yang melatar belakangi bisnis pembuatan sosis ayam ini. Selain memiliki variasi rasa, pengolahan yang banyak sosis ayam juga memiliki nutrisi yang tidak kalah dengan daging ayam asli. Karena pada saat pembuatan tidak digunakan zat atau bahan yang bersifat racun yang banyak mengurangi nutrisi pada daging ayam tersebut. Bahkan nutrisi pada daging ayam mengalami perbaikan yang signifikan. Ini dikarenakan pada saat pembuatan ditambahkan bahan – bahan yang bermanfaat.
Bisnis sosis ayam selain menguntungkan juga dapat memperbaiki pola makan masyarakat kita yang rata – rata kurang baik. Manfaat dari pendirian pembuatan sosis ayam ini adalah kita bisa menciptakan peluang pekerjaan, sehingga secara langsung membantu penekanan pengangguran.
Tujuan pasar bisnis ini adalah kaum urban yang didalamnya terdapat anak usia 7 sampai dengan dewasa awal usia 20. Pada umur inilah konsumsi daging ayam diperlukan untuk memberi nutrisi pada tubuh dan otak, serta yang paling penting adalah pada usia – usia inilah tingkat konsumsi suatu individu sedang berada dipuncak.
II. TujuanBisnis
1. Membuka lapangan pekerjaan dan mendapatkan keuntungan.
2. Memperkenalkan produk yang berbeda dari produk yang telah ada.
3. Memberikan manfaat kepada konsumen dalam hal kandungan gizi yang terpadat pada produk.
III. Deskripsi/Gambaran Usaha (Business Description)
1. Latar belakang pemilihan lokasi usaha/restoran
Dalam menjalankan usaha industry pembuatan sossis ayam,
produsen memilihlokasi bertepatan di Malang Raya.Alasan memilih daerah tersebut
adalah Malang merupakan kota yang berpenduduk cukup ramai. Hal ini dikarenakan banyaknya
Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta yang memiliki banyak mahasiswa. Selain itu Malang adalah salah satu kota dengan kaum urban
yang tinggi, dimana konsumsi atau minat akan hal baru juga tinggi. Selain itu
malang juga merupakan kota dengan jumlah peternakan ayam yang besar, dengan ini
maka untuk memperoleh bahan baku usaha ini akan lebih mudah dan efisien dilihat
dari segi pendanaan, tenaga, serta waktu.
Malang merupakan salah satu kota tujuan industry untuk memasarkan
produknya. Banyaknya perusahaa-perusahaan yang menghasilkan produk yang
beraneka ragam, mendorong industry pembutan sossis ayam menghasilkan produk
yang berbeda. Misalnya dalam kandungan bahan, tidak hanya menggunakan ayam sebagai
bahan utamanyan amun juga menambahkan berbagai bahan yang tetap memiliki banyak
kandungan gizi.
2. Alasan pemilihan komoditi yang diusahakan
Sosis ayam,
merupakan satu panganan yang terbuat dari daging ayam dan termasuk produk restructured meat karena dalam
pembuatannya memerlukan proses penghancuran daging. Daging ayam memiliki gizi
yang lengkap bagi tubuh manusia, didalam daging ayam terdapat protein hewani,
kalsium, lemak serta zat lain yang berguna untuk tubuh. Dengan demikian sosis
ayam memiliki nutrisi yang sama atau bahkan lebih baik dari daging. Karena
dalam pembuatan ditambahkan beberapa bumbu yang bermanfaat bagi tubuh.
Banyak kelebihan
dalam bisnis ini, salah satunya adalah dapat memperoleh keuntungan besar dengan
modal yang tidak terlalu besar. Ini memungkinkan karena kebutuhan akan sosis
pada masa ini sangat besar. Sulitnya mengolah daging menjadi panganan yang
lezat dan sehat inilah yang melatar belakangi pesatnya bisnis sosis ayam ini.
IV. Analisis Pasar dan Strategi Pemasaran
1.
Segmen Pasar
§ Geografi
: Jika dilihat dari segi geografinya, pembuatan sosis ayam ini
didirikan di daerah malang,
dekat dengan kampus, dekat dengan konsumen, sehingga dapat dikatakan lokasi ini
memenuhi syarat – syarat pemilihan lokasi.
§ Demografi:
Konsumen yang dituju adalah konsumen yang berada di sekitar lokasi pembuatan sosis ayam, namun target utamanya
didasarkan pada :
Ø Usia
: 7-20 tahun
Ø Jenis
Kelamin : Pria dan Wanita
Ø Tingkat
Ekono mi : di fokuskan untuk kalangan anak – anak, mahasiswa dan kalangan menengah.
Ø Kaum Urban
§ Psikografi
:pembuatan sosis ayam ini bisa sebagai ajang untuk meningkatkan
konsumsi gizi masyarakat yang masih tergolong rendah.
§ Behavioral :Hampir
semua masyarakat membutuhkan
konsumsi daging ayam, namun untuk kepraktisan dibuatlah olahan daging ayam
menjadi sosis. Sehingga dapat meningkatkan minat mengkonsumsi daging ayam.
2.
Konsumen sasaran
(Target Pasar)
Seluruh masyarakat Malang Raya dan daerah sekitarnya termasuk
Mahasiswa pendatang yang menempuh pendidikan di PerguruanTinggi di Malang Raya.
3.
Pesaing
Semua perusahaan industri yang menghasilkan produk pangan merupakan
pesaing dari usaha Industri Pembuatan Sossis Ayam.
4.
Strategi pemasaranya
A. Strategi
Perencanaan Produknya
Produk sosis ayam akan dibuat berbeda dengan sosis yang lain, menggunakan bahan yang benar – benar aman dan sehat. Selain itu juga menggunakan kemasan produk yang menarik konsumen.
B. Strategi
Harganya
Untuk mendapatkan keuntungan yang besar, Industri Pembuatan Sossis
Ayam memiliki strategi harga yang relative lebih murah dibandingkan harga produk
sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan
lain.
Agar perusahaan Industri Pembuatan Sossis Ayam tidak mengalami
kerugian dalam menetapkan harga pada produknya, Industri tersebut memilik ilangkah-langkah
sebagaiberikut :
-
Menghasilkan produk yang memiliki kandungan gizi lebih banyak
dibandingkan produk sejenis yang dihasilkan oleh Industri lainnya. Dengan cara menambah
bahan alami yang kaya akan kandungan gizi seperti penambahan bawang putih yang
bermanfaat untuk membunuh kanker.
-
Memberikan berat produk (Netto) yang lebih besar dari Netto
produk sejenisnya yang dihasilkan oleh Industri lainnya.
Apabila Industri Pembuatan Sossis Ayam menjalankan langkah-langkah
diatas, maka langkah tersebut dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk
yang ditawarkan dari Industri Pembuatan Sossis Ayam. Hal ini dikarenakan sifat konsumen
pada umumnya adalah membeli produk dengan harga murah namun memiliki kandungan gizi
atau kualitas yang baik.
C. Strategi
Promosinya
Dalam mempromosikan atau memperkenalkan produk yang
dihasilkan oleh Industri Pembuatan Sossis Ayam, dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
-
Memperkenalkan produk dengan menyebar brosur di jalan
yang sering sering dilintasi oleh mayarakat dan mudah untuk dilihat.
-
Mempromosikan dengan menggunakan spanduk yang menjelaskan
kandungan danmanfaat dari produk yang dihasilkan.
-
Mengadakan bazaar
kemudian membawa beberapa sample dan
mengajak masyarakat untuk mencicipinya. Dan hal ini diharapkan mampu memikat minat
masyarakat untuk membelinya.
-
Penyebaran informasi melalui media elektronik. Seperti memasarkan
lewat facebook, tweeter, e-mail, Black Berry Messenger, SMS (Short Message Service).
D. Penyampaian
Produk Pada Konsumen (Place/Distribution Strategy)
Penyampaian produk pada konsumen adalah membuka restoran yang
menyajikan menu utama dari Industri Pembuatan
Sossis Ayam. Restoran tersebut dibangun di beberapa tempat didaerah Malang Raya
yang banyak penduduknya yang dapat dijangkau oleh semua masyarakat. Seperti dekat
dengan seluruh kampus yang ada di Malang Raya, dekat dengan sumber transpotasi,
dekat Rumah Sakit dan sebagainya.
V. Deskripsi/ Gambaran produk
atau jasa yang akan diusahakan meliputi
a.
Keunikan produk
Untuk memikat daya tarik konsumen, Industri Pembuatan Sossis
Ayam memiliki beberapa cara yakni :
-
Memberikan rasa yang beraneka ragam pada setiap produk
yang dihasilkan, namun tetap menggunakan ayam sebagai bahan utama dalam
pembuatannya. Misalnya menambah bahan bawang putih untuk produk A sehingga
sossis tersebut dinamakan sossis ayam rasa bawang putih. Pada sossi produk B
ditambakan buah jeruk sehingga produk tersebut dinamakan sossis ayam rasa
jeruk.
-
Pada umunya, sossis berbentuk panjang. Bukan hanya rasanya
saja yang unik namun produk yang dihasilkan oleh Industri Pembuatan Sossis Ayam
juga memiliki bentuk atau struktur yang berbeda dari bentuk umumnya. Sossis
yang dihasilkan oleh Industri tersebut ada yang berbentuk heart, persegi, persegi panjang, dan star.
-
Dalam bungkusan pada kemasan produk tersebut, dibentuk
sama dengan produk yang ada didalamnya. Misalnya sossis tersebut berbentuk heart, maka bentuk kemasannya juga heart.
b.
Teknologi
Untuk mencetak bentuk yang beraneka ragam seperti heart, persegi, persegi panjang, dan star, menggunakan alat pencetak yang beraneka ragam juga.
c.
Daya saing
Daya saing pada segi pemasarannya, Industi Pembuatan Sossis
Ayam mampu bersaing dan menggunakan metode yang berbeda dari Industri atau
Perusahaan Pangan lainnya.
Daya
saing ditinjau dari segi harga, Industri ini mampu membuat harga lebih murah dibandingkan Industri
lainnya namun kualitas pada produk yang dihasilkan oleh Industi Pembuatan
Sossis Ayam tidak kalah dengan kualitas pada produk pangan lainnya.
VI. Organisasi Pengelola
1. Struktur
Organisasi
Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi maupun
organisasi-organisasi yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Industri Pembuatan Sossis Ayam menggunakan struktur organisasi bentuk garis
yang dipimpin
oleh seorang direktur/kepala yang membawahi manejer pemasaran, produksi, keuangan, dan personalia. Secara fungsional setiap
manajer membawahi beberapa orang staff
Bagian marketing, administrasi, R & D dan karyawan produksi/pengolahan.
2.
Diskripsi Tugas (Job description)
Setiap orang pekerja mempunyai tanggung jawab dan tugas masing-masing yang
harus di laksanakan dengan sebaik-baiknya. Deskripsi tugas dan tanggung jawab
pekerja adalah sebagai berikut :
1.
Direktur
Direktur merupakan posisi tertinggi dalam struktur
organisai yang memiliki wewenang untuk mengambil kebijakan yang bersifat strategis, mengatur, mengarahkan,
dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang di laksanakan oleh industri.
2.
Manajer Pemasaran
Manajer pemasaran secara operasional bertanggung
jawab kepada direktur dan membawahi urusan pemasaran produk. Bagian pemasaran
merupakan bagian yang sangat strategis dalam perusahaan. Manajer pemasaran
harus mampu menciptakan dan menentukan sasaran pasar, strategi pemasaran,
daerah pemasaran produk, target pasar, melakukan kegiatan promosi dan mencari
relasi. Manajer pemasaran secara teknis dibantu oleh staff dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya.
3.
Manajer Produksi
Manajemen produksi bertugas dalam mengawasi
segala kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan produksi, mengawasi kondisi
gudang, mengawasi kesiapan penggunaan mesin dan peralatan produksi serta
operasionalnya. Manajer produksi juga
bertugas mengawasi berbagai hal yang mempengaruhi kondisi produksi
terutama bahan baku, bahan penolong, kemasan produk serta kondisi mesin dan
peralatan yang digunakan. Manajer produksi bertanggung jawab dalam kegiatan
penelitian dan pengembangan produk dalam rangka memperoleh keunggulan koperatif
serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Manajer produksi membawahi 4 Supervisor, yaitu :
a.
Supervisor manufacturing
Supervisor Manufacturing bertanggung
jawab untuk memimpin proses produksi. Secara teknis, supervisor Manufacturing
dibantu oleh karyawan bagian produksi.
b.
Supervisor pembelian
o Kebijakan pembelian
o Penyusunan persetujuan sumber-sumber persediaan
c.
Supervisor Pengawasan
kualitas / Quality Control
o Pengawasan standar bahan baku dan bahan jadi
o
Menganalisa produk jadi
d.
Supervisor Pengawasan
produksi
o
Mengawasi jalannya produksi
o
Mengawasi kerja dari pekerja
o
Bertanggung jawab atas
pemeliharaan mesin-mesin produksi
4.
Manajer Keuangan
Manajer keuangan bertanggung jawab dalam
menyusun budget penerimaan dan pengeluaran perusahaan untuk periode mendatang,
menganalisa perbedaan antara anggaran dan kenyataan, mencatat semua transaksi
yang berkaitan dengan perusahaan dan melakukan pengawasan terhadap budget yang
dianggarkan serta membuat langkah perbaikan. Manajer keuangan secara
operasional bertanggung jawab kepada direktur terhadap penentuan kebutuhan dana
dan pengendalian atas pengalokasian dana. Secara teknis, manajer keuangan
dibantu oleh staff.
5.
Manajer Personalia
Manajer personalia membantu direktur secara
operasional dalam melakukan seleksi terhadap penentuan pegawai, perencanaan
kebutuhan tenaga kerja, pengawasan dan pemeliharaan tingkat produktivitas
tenaga kerja, memelihara hubungan baik dengan karyawan, menetapkan pemutusan
hubungan kerja dan memelihara hubungan baik dengan aparat setempat dam
masyarakat di sekitar industri serta mengatur administrasi perusahaan.
6.
Supervisor (SPV)
Supervisor memiliki tugas dan tanggung jawab
mengawasi kerja secara langsung para
karyawan yang bekerja pada bagiannya sendiri-sendiri. Supervisor bekerja membantu para manajer
sehingga manajer tidak perlu langsung mengawasi dan mengatur kinerja para
karyawan.
7.
Staff
Staff adalah para karyawan yang bekerja
secara langsung dan membantu supervisor dan manajer dalam bekerja. Staff bukanlah tenaga kerja langsung karena
pekerjaannya ada di kantor membantu tugas manajer dan supervisor.
Masing-masing manajer harus memberi pertanggungjawaban kepada direktur
dalam bentuk laporan pertanggungjawaban yang berguna untuk memantau kelancaran
kegiatan perusahaan. Sistem pelaporan ini juga diberlakukan pada level
dibawahnya.
Sistem pelaporan direncanakan berupa laporan harian dan laporan bulanan.
Laporan harian menjelaskan kegiatan perusahaan pada setiap bagian pada hari
yang bersangkutan. Laporan ini disusun oleh setiap level manajemen dan
dilaporkan pada level manajemen diatasnya. Selain itu juga berguna untuk
mengevaluasi kegiatan pada hari tersebut sehingga dapat mengantisipasi
kesalahan yang mungkin timbul dan dapat mengganggu kelancaran kegiatan
perusahaan.