WELCOME

Terimakasih Telah Mengunjungi Blog Saya

Selasa, 12 Juli 2011

Peranan Otak kanan. kiri, dan kecil

Otak kiri merupakan bagian otak yang bertugas berfikir secara kognitif dan rasional. Karakteristik khas otak kiri : 
a. logis, 
b. matematis, 
c. analitis, 
d. realistis, 
e. vertikal, 
f. kuantitatif, 
g. intelektual, 
h. obyektif, dan 
i. mengontrol sistem motorik bagian tubuh kanan.

         Otak kiri memiliki karakter antara lain :  mengontrol gerak motorik tubuh kanan – masuk akal, sistematis, mekanis – matematis, hitung-hitungan – analisa, bahasa, gambar, kata-kata – karakter garis lurus, paralel – detil, menguasai, sasaran/target – kecerdikan, keduniawian – realita dan dominan, langsung – aktif, berorientasi pada jumlah – identitas, membaca, menulis – tujuan akhir, target sasaran – bertahap-tahap dan berdasar permintaan – kecenderungan pada diri sendiri – kecenderungan lebih ke dalam diri.

Otak kanan merupakan bagian otak yang berfikir secara afektif dan relasional. Karakteristik khas 
otak kanan : 
a. karakter kualitatif, 
b. impulsif, 
c. spiritual, 
d. holistik, 
e. emosional, 
f. artistik, 
g. kreatif, 
h. subyektif, 
i. simbolis, 
j. imajinatif, 
k. simultan, 
l. intuitif, dan 
m. mengontrol gerak motorik bagian tubuh sebelah kiri.

        Otak kanan memiliki karakter antara lain : mengontrol gerak motorik tubuh kiri – karakter hubungan antar manusia – akustik, bunyi,musik – artistik, seni, kreativitas – simbol-simbol, sensualitas, ruang – intuisi, imajinasi, persamaan – terus-menerus, tetap, jelas – emosi-emosi, gambaran perasaan – terbuka, mengutamakan perasaan – berorientasi pada kualitas – penggandaan dan proses – spiritual dan penampakan – peduli dengan pihak lain – kepedulian pada alam dan situasi.

         Sedangkan bagian otak kecil yang berada di sebelah bawah, bertugas mirip mesin perekam seluruh kejadian yang berlangsung dalam kehidupan kita. Otak kecil seringkali mengagetkan kita dengan memberikan informasi secara tiba-tiba mengenai sesuatu yang tidak kita sadari sebelumnya.
Namun, seluruh sistem pendidikan di Indonesia serta beragam aspek kehidupan ternyata hanya mampu mengembangkan belahan otak kiri tersebut. Otak kanan bahkan hanya dipandang sebagai sesuatu yang hanya bisa mendasari seseorang untuk menjadi seniman besar. Orang yang tidak akan menjadi seniman, tidak perlu mengembangkan otak kanannya. Akibatnya, kita menjadi terbiasa berfikir dengan hanya menggunakan otak kiri.