WELCOME

Terimakasih Telah Mengunjungi Blog Saya

Jumat, 25 November 2011

PERKANDANGAN UNGGAS

          Pada kondisi alami, ternak hidup berkeliaran dan melakukan semua aktivitasnya di alam bebas. Kebutuhan hidupnya tergantung pada kondisi yang disediakan oleh alam. karena itu, produktivitasnya sangat rendah akibat banyaknya kendala dan kondisi genetis ternak tersebut. Sementara pada pemeliharaan secara intensif, ternak dibatasi aktivitasnya. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas ternak, efesiensi, dan memudahkan manajemen pemeliharaan ternak. Segala kebutuhan ternak harus dipenuhi oleh pengelola, yaitu manusia.
       Pada pemeliharaan secara intensif untuk membatasi aktivitas ayam, pemeliharaan dilakukan di dalam kandang. Kandang harus mampu menyediakan suatu lingkungan nyaman bagi ternak dan memudahkan pengelolaan. Ayam pun mampu berproduksi secara maksimal sesuai potensi genetis dengan pengelolaan efisien.

Fungsi kandang

Kandang dalam pemeliharaan ternak unggas dibedakan menjadi dua fungsi:
1.    Fungsi primer. Secara makro, kandang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi unggas agar terlindung dari pengaruh-pengaruh buruk iklim (hujan, panas, dan angin) serta gangguan lainnya (hewan liar atau buas dan pencurian). Secara mikro, kandang berfungsi menyediakan lingkuangan yang nyaman agar ternak terhindar dari stress.
2.    Fungsi sekunder. Kandang berfungis sebagai tempat kerja peternak untuk mengendalikan kebutuhan ternak sesuai dengan tujuam pemeliharaan (sebagai pembesaran, pedaging, petelur, atau pembibit).

Berdasarkan fungsi tersebut, pembangunan kandang harus memperhatikan tiga faktor penting, yaitu:
1.    Faktor biologis ternak. Berkaitan dengan aspek lingkuangan dan respon ternak terhadap lingkungannya secara fisiologis yang akan dimanifestasikan dalam bentuk performa produksi. Faktor teknis/engineering. Berkaitan dengan aspek teknis bangunan, meliputi konstruksi bangunan, bahan, dan tata letak bangunan.
2.    Faktor ekonomis. Berkaitan dengan aspek biaya dan efesiensi penggunaan bangunan. Selain harus memperhatikan ketiga faktor diatas, pembangunan kandang juga perlu mempertimbangkan modal, skala pemeliharaan, teknologi yang diterapkan, keterampilan pekerja dan selera pemilik.

Kandang Battery

      Kandang battery berupa kotak sangkar yang terbuat dari kawat atau bambu. Ukuran tiap kotak umumnya panjang 40cm, lebar 30cm dan tinggi 40cm. biasanya dibuat rangkaian yang terdiri dari beberapa buah (empat buah) untuk memudahkan pembuatannya. Kandang battery umumnya digunakan untuk ayam petelur. Demikian pula pada pemeliharaan ayam krosing. Kandang sangkar hanya untuk memelihara ayam betina yang berproduksi.

Keuntungan kandang battery
1.    Sangat baik untuk pemeliharaan ayam pedaging/broiler. Laju pertumbuhan ayam tinggi dan penggunaan pakan sangat efisien.
2.    Sangat baik untuk penggunaan ayam petelur periode produksi. Produksi telur tinggi dan penggunaan pakan sangat efisien.
3.    Memudahkan pengontrolan dan pencegahan penyakit. Ayam yang kurang sehat dapat segera terdeteksi dan diisolasi.
4.    Penularan penyakit secara horisontal (kontak langsung antar ayam) dapat dihindari.
5.    Memudahkan seleksi dan culling bagi ayam yang tidak produktif guna meningkatkan efisiensi.
6.    Kapasitas dapat ditingkatkan karena kandang dapat disusun bertingkat.
7.    Kotoran mudah dibuang.

Kelemahan kandang battery
1.    Biaya perlengkapan dan peralatan kandang sangat besar.
2.    Tenaga dan waktu untuk pengelolaan meningkat (memberi pakan, minum dan membersihkan kotoran).
3.    Sering terjadi penyakit khas yaitu kelumpuhan (cage layer fatique). Hal ini disebabkan oleh produksi telur yang tinggi sedangkan kebutuhan kalsium tidak memadai.
4.    Jika nutrien tidak sesuai kebutuhan atau kandungan nutrien tidak seimbang, mudah mengalami defisiensi.
5.    Ayam mudah terluka dan kaki bubulen (telapak kaki mengeras) sehingga ayam kesakitan dan stress. Sering terjadi kasus ayam terlalu gemuk.
6.    Tidak dapat digunakan untuk kandang ayam pembibit, kecuali dengan sistem inseminasi buatan. Penempatan di bangunan utama dapat disesuaikan dengan lebar kandang.

Minggu, 20 November 2011

PENYUSUNAN dan PEMBERIAN PAKAN pada ITIK yang DIPELIHARA secara TERATUR

Formulasi Pakan Itik Fase Grower dan Layer

Formulasi pakan itik untuk masa grower (umur 2-5 bl) :
Jumlah pemberian 88 - 120 gram/ekor/hari sesuai tingkatan umur. Sebagai patokan adalah jumlah  Protein Kasar (PK) 16-20%, dan Energi Metabolis (EM) 2900 Kkal/kg.
  1. Jagung 20%, dedak 20%, menir 15%, kedelai 15%, bungkil kelapa 5%, tepung ikan 10%, tepung darah 10% dan tepung tulang 5%
  2. Jagung atau dedak atau menir 50%, kacang tanah, bungkil kelapa atau kacang kedelai 15%, cacahan ikan teri atau bekicot 25%, mineral 5%, dan sisanya adalah campuran vit B12, premix dan daun singkong
  3. Jagung giling 45%, bekatul 15%, bungkil kelapa 5%, kedelai 15%, tepung daun lamtoro 5%, tepung ikan 10% rumput kering 2%, tepung kerang 2%, tepung tulang 1% dan sedikir garam
  4. Jagung 20%, konsentrat 10%, bekatul 60%, dan eceng gondok 10%
Formulasi pakan itik untuk layer (5 bl ke atas) :
Jumlah pemberian minimal 150 gram/ekor/hari, tidak lupa untuk memberikan hijauan segar dan mineral. Sebagai patokan adalah jumlah Protein Kasar (PK) 15-18% dan Energi Metabolis (EM) 2900 Kkal/kg.
  1. Bekatul 15%, beras merah 30%, jagung giling 10% kacang hijau giling 12%, tepung ikan 20%, kedelai giling 3%, bungkil kelapa 5% tepung tulang 4,5% dan garam 0,5%
  2. Bekatul 6 kg, konsentrat itik layer 3 kg, dan jagung 6 kg
  3. Bekatul 6 kg, konsentrat itik layer 1,5 kg, ketam cincang 1,5-2 kg, dan jagung giling 6 kg
  4. Dedak kasar 25%, jagung giling 25%, kacang kedelai giling 15%, bekicot cincang 15%, tepung ikan 10%, garam 5% dan tepung daun singkong 5%
  5. Bekatul 5 kg, nasi kering 7 kg, ece 1 kg, cacahan ikan pirik 15 kg
  6. Bekatul 2,6 kg, bekatul 8,3 kg, dan ikan pirik giling 10,6 kg
  7. Bekatul 6 kg, nasi kering 6 kg, konsentrat itik layer 4 kg, ikan kecil 12 kg
  8. Bekatul 6 kg, menir 6 kg, ikan rucah 8 kg
  9. Bekatul 4.8-5 kg, menir 4 kg, konsentrat itik layer 3 kg dan ikan rucah 2 kg
  10. Bekatul/dedak dan konsentrat itik layer dengan perbandingan (6:1)
  11. Nasi kering : jagung : konsentrat itik layer dengan perbandingan (4:1:1)
  12. Bekatul : konsetrat itik layer dengan perbandingan (4:1)
  13. Konsentrat itik layer : konsentrat ayam petelur : dedak dengan perbandingan (2:5:8)
  14. Konsentrat itik layer 60%, jagung 15%, kremis 15%, dan eceng gondok 10%
  15. Bekatul 60%, jagung 20%, dan konsentrat itik layer 20%
  16. Bekatul 2.5 kg, konsetrat itik layer 1,5 kg, gandum 8 kg, dan hijauan 0.7-1 kg

Penggemukan Itik

       Itik merupakan salah satu usaha agribisnis yang sangat menjanjikan saat ini dan mempunyai prospek pasar yang sangat menjanjikan bagi petan, seiring dengan masyarakat mulai menggemari daging itik, menu daging itik telah disediakan di warung tenda dan rumah makan sehingga permintaan daging itik terus meningkat. Kondisi ini sangat mendukung sesuai dengan potensi wilayah di Sumatera Selatan sebagian besar lahan rawa pasang surut dan lebak, komoditas utama tanaman padi dan komoditas pendampinganya itik. Penetasan telur itik dihasilkan itik jantan dan betina, harga anak itik jantan biasanya lebih murah dan belum banyak dimanfaatkan. petani memelihara itik untuk menghasilkan telur

Penggemukan Itik Jantan
Sistem pemeliharaan secara intensif ternak itik dikandangkan dan diberi pakan sesuai kebutuhan gizi yang diperlukan. Lama penggemukan 3 bulan mulai dari anak itik umur sehari sampai itik sudah tumbuh bulu secara lengkap dengan berat badan mencapai 1,6 kg (sesuai permintaan pasar). Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam penggemukkan itik jantan :
 
1. Pemanasan
  • Itik yang baru menetas belum mempunyai bulu yang sempurna, belum dapat mengatur suhu tubuhnya, perlu dibantu dengan memberikan pemanasan
  • Pemanasan dapat dilakukan dengan lampu minyak tanah/listrik yang diletakan dalam  kandang indukan hingga anak itik merasa hangat
  • Besarnya panas dari cuaca dan lamanya pemanasan tergantung dari cuaca setempat, biasanyapemberian pemanasan 2-3 minggu dengan suhu berkissar 30-32ยบ C pada minggu kedua,  seterusnya suhu semakin menurun seiring bertambahnya bulu
  • Cara untuk mengetahui apakah panas sudah cukup atau tidak adalah dengan melihat tingkah laku itik. Bila itik menyebar menjauh dari sumber panas berarti terlalu panas. Bila itik mengumpul dekat sumber panas, berarti masih terlalu dingin. Bila itik menyebar dengan baik, berarti panas sudah cukup.

2. Luas kandang
Bila luas kandang tidak mencukupi, maka kandang akan becek dan mungkin anak itik akan saling menginjak-injak ukuran luas kandang yang perlu disediakan :
  • Umur 0 – 4 minggu, ukuran kandang untuk 100 ekor adalah 4 m2
  • Umur 4 -8 minggu, ukuran kandang untuk 100 ekor adalah 9 m2
  • Umur lebih dari 8 minggu untuk 100 ekor adalah 16 m2
  • Pemberian alas kandang dari sekam kering atau serbuk gergaji akan sangat membantu
    mempertahankan kekeringan kandang
 
3. Pakan Itik
Biaya pakan merupakan biaya terbesar dalam usaha penggemukan yaitu mencapai 51,6% dari total biaya produksi. Pembelian pakan harus diusahakan seefisien mungkin tetapi memenuhi gizi dan jumlah pakan yang dibutuhkan ternak itik Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan itik :
 
a. Bahan pakan
Penggunaan bahan pakan lokal yang murah dan bermutu baik sangat disarankan agar usaha beternak
itik dapat menguntungkan
b. Kebutuhan gizi
  • untuk dapat hidup dan bertumbuh baik, itik memerlukan zat gizi air,protein,energi,mineral dan vitamin.
  • Kebutuhan zat gizi untuk itik jantan energi 2700 Kkal/kg dan protein 17%
  • Untuk kebutuhan vitamin, disarankan agar mengikuti kebutuhan vitamin pada sayuran ras
c. Pakan penggemukan itik jantan
  • Itik umur 1 hr - 1 minggu diberi pakan pabrikan (Poor)untuk ayam pedaging DOC dan khusus anak itik umur 1 hari air minumnya diberi gula (air gula) sampai terasa manis jambu
  • Itik umur 1 – 2 minggu ramuan pakan 50% poor + 50% dedak padi
  • Umur 3 mgg-3 bulan (panen) ramuan pakan 10% jagung giling + 50% dedak padi + 10% menir/gabah +25% keong mas/limbah ikan asin/limbah udang/ikan rucah-rucah/konsentrat + 5% daun kangkung/ganggeng/daun pepaya, dll ditambah dengan vitamin (premik untuk ayam pedaging)sesuai dosis
d. Cara Pemberian pakan
  • Dapat dilakukan dalam bentuk kering atau yang sudah dibasahi
  • Pemberian pakan dalam bentuk kering dapat merugikan karena banyak tumpah. Pemberian pakan basah bertujuan untuk mengurangi pakan tumpah cepat basi dan berjamur.  
 
4. Pencegahan penyakit
  • Pencegahan penyakit harus dilakukan sedini mungkin dengan cara menjaga kebersihan lingkungandan kandang serta mencegah masuknya binatang lain kedalam lokasi peternakan. Apabila terjadi penyakit yang dianggap menular segera laporkan kepada ahli atau dinas peternakan
  • Kandang yang habis dikosongkan harus dilakukan pembersihan.

Pakan alternatif ternak Itik

         Banyak bahan pakan alternatif (bahan pakan pilihan) yang bisa digunakan, namun dalam mencari bahan yang akan dipakai hendaknya berpegang pada kadar protein dan energi yang diperlukan itik.
         Bahan pakan sumber energi untuk itik antara lain adalah dedak padi, jagung, tepung singkong, polar, nasi keying (Loyang/karak), roti afkir dan mie afkir, namun dalam pemberiannya sebaiknya tidak dalam bentuk kering, tetapi agak basah atau jika terlalu keras perlu direndam sebelum diberikan pada itik. Sebagai contoh perendaman diperlukan jika itik diberi nasi keying, sehingga nasi tersebut menjadi agak lunak/lembek dan dapat ditelan dengan mudah oleh itik.

       Bahan pakan sumber protein yang sangat disukai oleh itik dalam bentuk segar adalah ikan rucah, cangkang udang dan keong, namun pemberiannya haruslah dalam ukuran yang cukup kecil untuk memudahkan itik menelannya. Selain itu berbagai jenis bahan pakan sumber protein yang berbentuk tepung yang dapat diberikan kepada itik antara lain bungkil kelapa, tepung ikan, bekicot dan sebagainya. Kandungan zat gizi beberapa bahan yang dapat dipakai sebagai pengganti ransum pabrik adalah sebagai berikut :

Dedak Padi
        Dedak padi (bekatul) merupakan hasil dari proses penggilingan padi yang digiling, jumlahnya sekitar 10% dari total berat padi. Pemanfaatan dedak sebagai bahan pakan ternak mempunyai kandungan karbohidrat atau sumber energi yang cukup tinggi 2.400 Kkal/kg dan protein lebih kurang 12%. Penggunaan dedak padi hingga 75% dalam ransum itik petelur tidak mengganggu produksi telur, asalkan kandungan nutrisi yang lainnya cukup. 

Singkong
       Singkong merupakan tanaman yang mudah dijumpai dan banyak dihasilkan di Indonesia. Bagian singkong yang dapat digunakan sebagai bahan pakan itik adalah umbi gaplek. Tepung singkong/gaplek mempunyai kandungan karbohidat atau sumber energi yang tinggi 3.200 Kkal/kg, hampir menyamai jagung, tetapi miskin akan protein (sekitar 2%). Pada umbi singkong, sebagian besar sianida terdapat pada kulitnya. Pengupasan kulit umbi, perendaman dan pengeringan dapat menurunkan kadar sianida tersebut. Tepung singkong dapat digunakan dalam pakan itik hingga 30%. Pemberian dalam jumlah yang lebih tinggi akan menyebabkan ternak mencret (diare).

Bekicot
       Bekicot yang umumnya terdapat di pedesaan dapat digunakan sebagai sumber protein untuk itik. Bekicot segar mengandung protein kasar sekitar 15%, kadar protein ini dapat ditingkatkan dengan membuat tepung bekicot (dipisahkan dari kulit, dikeringkan lalu digiling), dengan kandungan Karbohidrat sebagai sumber energy sebesar lk 2.700 Kkal/kg.
       Tepung bekicot yang dibuat dari bekicot mentah mengandung 52% protein, sedangkan yang dibuat dari bekicot rebus mengandung 32,7% protein. Tepung bekicot mentah dapat dicampurkan dalam pakan itik hingga 15%, sedangkan tepung bekicot rebus hingga 20%.

Keong Emas

         Keong emas balk digunakan untuk campuran pakan itik karena hewan air ini mengandung banyak protein dan kalsium. Pemberian dalam bentuk segar dapat menyebabkan pengaruh negatif terhadap ternak, yaitu dapat menyebabkan penurunan produksi ternak karena di dalam lendir keong tersebut terdapat suatu zat anti nutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan ternak, oleh sebab itu dianjurkan menggunakan keong Emas yang telah direbus, karma zat anti nutrisi yang ada akan berkurang atau bahkan hilang setelah proses perebusan selama 15-20 menit.

Cangkang Udang
       Cangkang udang (terdiri dari kepala dan kulit) merupakan limbah yang banyak ditemui di daerah pantai terutama di daerah yang mempunyai pabrik kerupuk udang dan penampungan (pengolahan) udang untuk ekspor. Cangkang udang basah mempunyai kadar air 60-65% dan apabila dikeringkan mengandung 50% protein kasar, 11% calcium dan 1,95% fosfor. Pemberian cangkang udang kering hingga 30°,% dapat meningkatkan produksi telur itik cukup tinggi.

Ikan Rucah
      Ikan rucah yang banyak dihasilkan di berbagai daerah dapat digunakan sebagai sumber protein bagi itik. Pemberian ikan rucah akan Saling melengkapi kebutuhan protein jika diberikan bersamaan dengan cangkang udang. Ikan rucah memiliki kadar protein sekitar 64% dan sumber energy sekitar 3.122 Kkal/kg.

Kebutuhan Zat Makanan Itik

 

        Penyediaan pakan untuk itik yang dipelihara secara intensif sering menjadi kendala dalam peralihan cara pemeliharaan dari tradisional ke intensif, karena itik yang dipelihara secara intensif biasanya diberi pakan produksi pabrik atau pakan komersial yang menghabiskan 70 - 80% biaya produksi.

           Hal ini merupakan beban yang cukup berat apabila itik yang dipelihara hanya berproduksi rata-rata kurang dari 60%. Keadaaan ini memacu peternak untuk menyusun ransum itik sendiri. Penggunaan pakan komersial hanya terbatas untuk itik periode awal (umur 0-28 hari), hal ini berkaitan dengan alasan yang sifatnya ekonomis, disamping karena bahan baku pakan itik tidak mudah diperoleh.

            Pada pemeliharaan itik intensif semua kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhan atau bertelur harus diberikan oleh peternak sehingga biaya yang dibutuhkan untuk pembelian pakan cukup tinggi. Oleh karena itu pemberian pakan yang murah dan memenuhi kebutuhan zat gizi sangat perlu untuk menunjang keberhasilan usaha peternakan itik. Zat gizi yang dibutuhkan oleh itik untuk dapat hidup, bertumbuh dan bertelur adalah: air, protein, sumber energi (lemak dan karbohidrat), vitamin dan mineral.

1. Air
           Air merupakan zat gizi yang penting terutama untuk proses metabolisme pemecahan atau pembentukan zat gizi dalam tubuh), pengangkutan zat gizi dan zat khusus didalam darah serta untuk pengeluaran panas tubuh. Penyediaan air secara terus menerus sangat diperlukan karena ternak itik tidak dapat minum air dalam jumlah banyak pada suatu saat. Kekurangan air akan menyebabkan ternak kerdil bahkan mati. Berbeda dengan ayam, selain sebagai zat gizi (diminum), air juga dibutuhkan itik untuk membasahi kepalanya. Oleh karma itu ke dalaman air pada tempat minum harus dapat membasahi kepala itik.

2. Protein dan Energi
              Protein adalah zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, menggantikan jaringan tubuh yang sudah tua dan untuk pembentukan antibodi yang berguna untuk melawan penyakit di dalam tubuh. Penentuan kebutuhan protein selalu dihubungkan dengan tingkat energi dalam pakan karena protein dapat dijadikan sebagai sumber energi dan dibutuhkan dalam pembentukan protein. Untuk itik periode bertelur, pemberian pakan dengan kadar protein tinggi (18%) dapat memproduksi telur lebih baik dibandingkan pakan dengan kadar protein lebih rendah (16%), sedangkan energi metabolisme untuk itik yang sedang bertelur adalah 2.700 Kkal/kg. Pemberian kadar protein yang lebih rendah menyebabkan telur yang dihasilkan lebih kecil, sedangkan bila kadar energi pakan yang lebih rendah akan menyebabkan penurunan produksi telur, tetapi tidak mempengaruhi berat telur.

3. Vitamin dan Mineral
          Vitamin adalah zat gizi yang dibutuhkan sebagai pembantu (katalis) dalam proses pembentukan atau pemecahan zat gizi lain di dalam tubuh, jadi hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Mineral dibutuhkan untuk membentuk kerangka (tulang) tubuh, membantu pencernaan dan metabolisme dalam sel serta untuk pembentukan kerabang (kulit) telur. Zat kapur atau (Calcium = Ca) dan fosfor (P) adalah zat mineral yang paling banyak dibutuhkan. Kedua zat ini mempunyai hubungan yang saling terkait. Untuk itik yang sedang bertelur dibutuhkan zat kapur dan fosfor yang cukup tinggi dalam pakannya berkisar 3,0% Ca dan 0,60% P.

           Penurunan zat kapur hingga 1,25% dalam pakan menyebabkan penurunan produksi telur dan kerabang telur yang lebih tipis. Kekurangan zat fosfor akan menurunkan nafsu makan dan menyebabkan pertumbuhan yang terlambat, serta penurunan produksi dan berat telur. Penambahan garam dapur 0,2% hingga 0,5% sudah dapat menunjang pertumbuhan dan produksi telur yang balk. Kebutuhan akan mineral lain (Mg, K, Zn, Fe, I, Mn, Mo, Se, Co, Cl) dan vitamin adalah dalam jumlah yang sangat sedikit.

         Dalam praktek sehari-hari digunakan campuran mineral dan vitamin (premix) yang telah banyak diperdagangkan dengan komposisi yang telah disesuaikan, sehingga hanya perlu diberikan sebanyak 0,25 - 0,5 Kg premix untuk tiap 100 Kg pakan.